Pages

  • Home
  • Travel
  • Creativity
  • Review
  • PORTFOLIO

Ruang Sasa


During the quarantine because of the Covid-19 pandemic, I had plenty of time to do my hobbies. One of them is drawing, starting from drawing using watercolors, sketches on my sketchbook, and of course digital drawings. I prefer digital drawing because it’s paperless, I’m starting to be aware of the environment around me and the waste that I produce, paperless is better... right? Hahaha



23.58 No comments



It will be my last year to be an active student in my University. Really it’s make me so sad and suddenly I’m being a melancholy while I finish my thesis. So many memories that made me happy, sad, cry, and also angry one.

Minggu lalu akhirnya skripsi gue rampung, walaupun jujur dari lubuk hati terdalam gue belum mau lulus. Nyaman adalah jebakan ada betulnya, gue sangat mencintai dan menikmati status mahasiswa gue, terlalu banyak kebebasan yang gue rasakan, mulai dari melakukan apa yang benar-benar gue mau sampai dengan siapa gue berteman. Seandainya semester 9 ke atas gak perlu bayar biaya kuliah, rasanya gue belum ada niat menyentuh skripsi gue yang sebenernya sisa dua bab lagi.

Surprisingly! I only need 3 weeks to finished my thesis, start from an interview my informant and write down my data analyze. Gue pun menyadari dari semua prosesnya, justru yang bikin gue nangis adalah saat gue harus nulis ucapan terimakasih, memang cuma satu lembar tapi bagian itu bikin gue muter lagi kaset-kaset memori saat awal gue masuk kuliah sampai akhirnya gue nulis kata pengantar. Banyak banget nama-nama yang ingin gue tulis di ucapan terimakasih, seriusan banyak! Almost 200 nama.

I’ve write down my story about “salah jurusan” to this blog, tapi gue mau bilang berkali-kali kalau gue gak merasa berat jalanin masa perkuliahan gue, terlalu banyak orang-orang yang baik di sekitar gue, walaupun gak bisa gue pungkiri kalau ada juga yang nyusahin bahkan ngerugiin, tapi di situ letak gue jadi bersyukur, gue justru ketemu kawan-kawan terbaik gue saat gue ada masalah. Selama kuliah gue banyak banget melakukan hal yang bikin diri gue berkembang, selain organisaasi yang gue ikuti, gue sering banget ambil project yang bikin gue makin ketemu banyak karakter, but I want to say so many thank you to Beranda Pers, BEM KBM UNPAK 2016, BLM FISIB, and BLM KBM 2018. I also want to give my pleasure to my friends from all of the faculty at Pakuan University. Setiap lewat Fakultas lain pasti ada aja berhentinya karena ngobrol, entah basa-basi atau diskusi serius, dulu sih ngerasanya itu hal kecil, tapi sekarang ngerasa itu bermakna karena tentu saja tidak bisa diulang.

I cry when I write down my friend name to my thesis, I realize that I can't repeat over again the time.



23.45 No comments

Sempat booming beberapa waktu lalu, Crazy Rich Asians berhasil mengisi tempat dalam daftar film yang ramai diperbincangkan, nah kunjungan gue ke Singapura di pertengahan Oktober lalu, Chijmes menjadi salah satu lokasi yang gue kunjungi, apa yang menarik dari Chijmes ini? selain menjadi lokasi dimana Collin dan Araminta melangsungkan pernikahan, bangunan Chijmes-lah yang menjadi daya tarik utama, terutama bagi gue. lokasi Chijmes berada di Bugis, rasanya dari Victoria Street gak terlalu jauh.

Kawasan sekitar Chijmes ini menjadi salah satu kawasan favorit gue, karena berdekatan dengan Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA) yang asik banget jalan di sekitar NAFA dan Bras Basah Complex, banyak art supply dan buku murah di Bras Basah, gue betah banget berlama - lama di sana. oke! lanjut ke Chijmes, di sini ada area outdoor dimana kita bisa bersantai, hayo yang suka rebahan acung tangan hahaha are outdoor Chijmes ini kalau malem lucu banget, buat santai tuh beneran asik, apalagi kalau malam banyak lampu-lampu di pohonnya kelap-kelip.


ini are outdoor Chijmes, rebahan-able bukan? dalam film Crazy Rich Asians memang yang terlihat hanya sekedar gereja, tapi Chijmes ini asik buat ditelusuri, apalagi kalau malam ada beberapa bar dan kafe yang buka, banyak juga turis yang nongkrong di sini, dan jangan tertipu dari tampilan depannya yang terlihat kecil ya teman-teman, karena kalau kalian masuk cukup luas dan seperti yang sudah gue tulis, asik buat ditelusuri.

serunya lagi, di area outdoor ini kalau weekend, kafe di sini mengadakan mini event gitu, misalnya story telling, atau nonton bareng, kafe di sini buka sampai sekitar jam empat pagi.

Chijmes : doc. ruang sasa

Tampak depan Chijmes, terlihat kecil kan? hahah kalian bisa masuk lewat gerbang utama atau gerbang samping yang lebih kecil, Chijmes ini tepat ada di perempatan posisinya, kalau naik bus bisa turun di halte Brash Basah.


Jadi bagaimana? Chijmes masuk daftar tempat yang bakal kalian kunjungi gak kalau ke Singapura? jangan lupa datang pas weekend, malam minggu misalnya, siapa tau lagi ada event.


11.16 No comments
Bahagia Bersama Air Asia

14 Oktober 2019 menjadi tanggal yang gue nantikan, pasalnya gue melakukan perjalanan solo pertama gue selama empat hari tiga malam di Singapura, meski bukan pertama kali gue menyambangi negara dengan sistem transportasi yang oke ini, tapi ini pertama kali-nya gue melakukan perjalanan seorang diri, bahkan segala persiapan gue lakukan sendiri sejak satu bulan sebelum keberangkatan. Dalam mempersiapkan perjalanan khususnya ke luar negeri, tiket pesawat menjadi hal krusial yang perlu dipikirkan, pilihan gue jatuh pada AirAsia, karena kebetulan Air Asia mengadakan promo 70%. Gue mendapatkan info promo ini dari akun resmi Air Asia di Twitter, melalui akun resmi ini gue rasa Air Asia sangat update, mulai dari tips dan trik sampai info promo.

Tampilan Aplikasi Air Asia

Masih melekat di pikiran gue, sekitar jam satu siang di commuter line arah Bogor, gue mencari penerbangan ke Singapura, tentunya masih dalam masa promo, gue mencari tanggal penerbangan melalui aplikasi Air Asia, gue mendapatkan harga rendah untuk keberangkatan 14 Oktober 2019 dan kepulangan 17 Oktober 2019, tanpa pikir Panjang gue langsung memesan penerbangan pada tanggal tersebut. Proses pemesanan melalui aplikasi ini sangat ringkas, metode pembayaran juga beragam, kebetulan saat itu gue menggunakan Visa, gak perlu waktu lama bahkan gue belum melewati satu stasiun, tapi e-ticket sudah bertengger di e-mail gue hahaha satu hal Bahagia Bersama Air Asia yang gue rasakan saat itu adalah mendapatkan harga murah untuk keberangkatan dalam waktu dekat, karena biasanya harga tiket murah bisa didapat ketika memesan penerbangan empat sampai dua bulan sebelumnya.

Karena tiket penerbangan sudah di tangan, gue mempersiapkan kebutuhan lain seperti hostel, dan simcard Singapura. Untuk perjalanan ini gue mengeluarkan uang bertahap, gak langsung mengeluarkan uang sekaligus, pertama gue beli tiket pesawat Air Asia, dilanjukan dengan memesan hostel, dan simcard Singapura, tapi sekitar dua minggu sebelum berangkat gue berpikir untuk buka jasa titip skincare dari Singapura, gue pun butuh bagasi untuk nampung barang-barang titipan, akhirnya gue memesan bagasi Air Asia 20kg untuk penerbangan pulang seharga Rp 204.000,-

Semakin dekat dengan keberangkatan gue ngerasa sangat antusias, setiap malam gue menulis apa aja makanan yang harus gue coba di sana, bakal kemana aja gue di sana, gue pun gak sabar untuk berkeliling pemukiman warga lokal di sana, ternyata begini rasanya merencanakan perjalanan solo, bebas ingin kemanapun dan mencoba apapun, bahkan gue sudah menyiapkan playlist untuk menemani perjalanan solo pertama gue, rasanya sudah siap banget nih gue Bahagia Bersama Air Asia haha


Hari yang gue tunggu pun tiba, gue tiba di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta sekitar jam 4 pagi, gue download drama sambil nunggu boarding gate dibuka, kalian mau tau rasanya? Gue benar-benar bahagia, seperti yang gue bilang di awal tulisan, kunjungan ke Singapura ini bukan pertama kalinya bagi gue, beberapa kali gue mengunjungi negeri singa ini, tapi ini pertama kalinya gue sangat teramat antusias, karena gue akhirnya melakukan perjalanan seorang diri.

Gue tiba di Singapura sekitar jam 9, penerbangan gue tepat waktu, bahkan gak kerasa tiba-tiba sudah sampai, setibanya di Changi Airport Singapore, gue segera menuju ke Changi Meet and Greet Booth di T4 untuk mengambil simcard yang sudah gue pesan satu minggu sebelum tiba di Singapura, untuk mengaktivasi simcard sangat mudah, kalian cukup berikan paspor ke petugas, dan mereka akan mengaktivasikan menggunakan kode yang kita dapatkan saat melakukan booking di www.changirecommends.com, proses aktivasi pun sangat cepat, tidak sampai 2 menit simcard kita sudah aktif dengan kuota 100 GB. Booking simcard sebelum keberangkatan bisa menekan biaya, karena kalau beli simcard  di hari H, kita bakal merogoh kocek $12, tapi kalau booking sebelum keberangkatan kita cukup menghemat dan cukup mengeluarkan $9, lumayan kan?

Suasana menuju Marina Bay
Salah satu kuil di Little India
Karena gue tiba di Terminal 4, gue harus menuju ke Terminal 2 Changi untuk bisa menuju kota menggunakan MRT, cara dari T4 ke T2 adalah menggunakan shuttle bus yang terdapat di Arrival Hall, bus ini tiba setiap 10 menit. Sampai di T2 gue tidak keliling Changi atau ke Jewel, gue langsung melipir ke kiri menuju eskalator turun, gue langsung ke stasiun MRT karena gue gak sabar untuk segera berkeliling.

Mulai dari hari pertama hingga detik-detik gue menuju Changi Airport untuk pulang ke Jakarta, gue gak pernah berhenti senyum, rasa-nya bener bener sebahagia itu perjalanan solo pertama gue, gak sekali dua kali juga gue melakukan hal memalukan, gak sekali dua kali juga gue duduk cukup lama di halte untuk memperhatikan aktifitas orang-orang, rasanya perjalanan ini merupakan me time terbaik yang gue lakukan, meskipun bisa dibilang kalau gue nekat karena segalanya gue siapkan satu bulan, di mana dalam waktu sesingkat itu resiko yang gue dapatkan adalah harga yang tinggi, mulai dari penerbangan, hostel, dan waktu nabung untuk biaya hidup yang minim, tapi ….. gue melakukannya!

Selama empat hari gue berkeliling Singapura, Kawasan yang sangat gue suka Tiong Bahru, ini kali kedua gue berkeliling Tiong Bahru, Kawasan ini cukup tenang, ada toko-toko lucu, banyak juga warga lokal yang mengajak jalan anjingnya, yang pulang ke rumah dengan bawa barang belanja-nya pun ada. Rasanya seperti dibunuh waktu, tiba-tiba sudah tanggal 17 aja, yang artinya gue harus pulang :’)

Suasana di Tiong Bahru

Rumah di kawasan Tiong Bahru

Toko pernak-pernik di Tiong Bahru

17 Oktober 2019 tepatnya jam sembilan pagi, gue check-out dan kembali memanfaatkan waktu yang ada untuk berkeliling menggunakan bus, daripada MRT gue lebih menikmati keliling kota menggunakan bus, dan memperhatikan setiap sisi yang dilewati, rasanya ingin merekam setiap momen dan tempat di pikiran gue, asik berkeliling gue kembali ke kawasan Tiong Bahru untuk ngerasain lagi suasana tenang di Tiong Bahru, karena gue yakin akan sangat merindukan Kawasan yang tenang ini. Usai menikmati kawasan ini gue bergegas menuju bandara Changi tepatnya Terminal 4, gue menunggu pesawat Air Asia di G2 Terminal 4 Changi Airport, bahkan menunggu pun terasa bahagia karena gue melakukan perjalanan yang memang gue impikan, gue memang sejak lama ingin melakukan perjalanan seorang diri, sambil menunggu, gue mengisi journal kesayangan gue, gue selalu menulis hal berkesan di journal gue.


Di perjalanan pulang gue merasa lapar, dan memutuskan untuk beli salah satu inflight meal Air Asia, nasi padang, karena kondisi perut yang memang lapar, gue gak ekspetasi dengan menu-nya, gue berpikir mungkin akan sama aja dengan frozen food yang dihangatkan, tapi begitu pesanan gue tiba, rasanya enak, rendang-nya sangat empuk, bahkan pakai sendok plastik pun gue bisa motong rendangnya gampang banget, begitulah perjalanan gue, ditutup dengan empuk-nya rendang di menu inflight meal Air Asia.



Perjalanan ini merupakan perjalanan yang sangat berkesan bagi gue, mulai dari persiapan, keberangkatan, hingga kepulangan. Semuanya juga dipermudah dengan adanya aplikasi Air Asia, gue melakukan segalanya dalam genggaman, benar-benar dipermudah, gue sudah melakukan perjalanan Bahagia BersamaAir Asia, kalian kapan Bahagia Bersama Air Asia?






Jangan sampai ketinggalan info seru dan promo dari Air Asia ya!
#BahagiaBersamaAirAsia
Twitter https://twitter.com/AirAsia_indo
Instagram https://www.instagram.com/airasia_bhsindonesia/




04.27 2 comments
What I Eat While Solo Travel

14 Oktober 2019 menjadi hal yang sangat gue nantikan, dengan bermodalkan nekat alias punya uang ngepas, gue berangkat untuk melakukan perjalanan solo pertama gue, atau biasa sih orang nyebutnya solo traveling. This is my first ever solo traveling, destinasi yang gue pilih adalah Singapura, kenapa? simpelnya karena gue sudah cukup tau bagaimana cara menyiasati biaya hidup di negara ini, karena ini dapat dikatakan kali ke-lima gue menyambangi negara ini, tapi ini pertama kali-nya gue melakukan perjalana ke Singapura sendiri.

detail perjalanan tidak akan gue bahasa dalam postingan ini, karena pastinya akan menjadi tulisan yang sangat panjang, jadi dalam tulisan kali ini gue hanya akan membahas makanan apa saja yang gue beli selama perjalanan gue, belinya dimana, dan harganya berapa. gue berharap tulisan ini bisa jadi referensi untuk kalian yang ingin berkunjung ke Singapura.


DAY 1 (14 Oktober 2019)


Hari pertama, gue tiba di bandara Changi sekitar jam 11 siang, gue langsung ambil simcard dan menuju ke pusat kota, hari pertama gue dibuka dengan Milo Ice seharga $1.7 di kafe kecil sekitar Little India bernama Chin Shin Huan, gue gak sengaja lewat kafe kecil ini, tertarik dengan tulisan sejarah si kafe di dinding, gue pun masuk dan beli Milo Ice-nya, bedanya dengan minuman milo di Indonesia, di sini lebih terasa.


Lanjut, sekitar jam 18.00 PM, gue keliling kawasan Orchard, lalu melipir ke 7-11 dan beli biryani seharga $3.90 ini, kebetulan gue jarang beli air mineral, karena gue selalu ngisi botol minum gue pas di hostel, lumayan hemat haha


DAY 2 (15 Oktober 2019)


Hari ke-dua, gue cukup impulsif untuk makanan, karena beberapa kali jajan dan gak tau kenapa bawaannya laper teruuss, gue hampir menghabiskan $20 hanya untuk makanan, dan itu jauh diatas batas budget harian yang sudah gue tetapkan.


padahal jam 10.00 AM itu gue makan di Subway Sandwich dengan porsi yang besar, tapi jam 13.00 PM gue melipir ke Long John Silver's dan mendadak pesen dori fish rice-nya seharga $9 something, gue lupa tepatnya berapa tapi intinya sekitar $9.


Nah! ini gue beli mulanya karena kemasanya kok eye-catching sekali, pemilihan warna cocok, dan font-nya pas, jiwa designer gue mendadak muncul hahaha, beli dengan harga $2 di Daiso Tiong Bahru Plaza, gue pikir rasanya bakal biasa aja, kaya minuman kemasan pada umumnya, tapi ternyata enak :( 


Sekitar jam 16.00 PM, gue ke Toast Box di kawasan Lavender, sebenarnya ke sini bukan karena lapar atau haus, tapi kangen sama suasana di Lavender, di sini gue beli milo ice dengan harga $2 something, dengan rasa yang sama dengan Chin Sin Huan, kayanya gue lebih milih Chin Sin Huan  karena lebih murah hehe

DAY 3 (16 Oktober 2019)



Hari ke-tiga diawali dengan gyoza Old Changkee, lalu makan siang di 7-11 dengan curry rice seharga $3.90 dan Soya Milk seharga $1.40, gue beli Soya Milk karena lebih murah dari Aqua yang harganya $2.20 hahaha, gak se-impulsif  kemarin, seingat gue sih di hari ke-tiga gue bahkan gak menghabiskan $10 untuk makan.

DAY 4 (17 Oktober 2019)




Gue beli laksa di 328 Katong Laksa, dari awal emang sudah niat mau makan ini, tapi baru inget di hari terakhir karena keasikan eksplore pemukiman warga lokal :'), 328 Katong Laksa ini aslii enak bangett, sedikit berasa kari, porsinya banyak, enak, gak salah kalo ter-tempel sticker Michelin Guide Singapore di toko-nya.

selama 4 hari gue melakukan solo traveling, gak banyak makanan yang bisa gue coba karena selain budget yang ngepas, gue juga lupa karena ke-asikan keliling kawasan warga lokal hahahah, tapi dari tulisan ini bisa disimpulkan kalau kalian pegang $50 untuk budget makan selama 4 hari itu sangat mungkin, tentunya ini hanya budget untuk makan, masih ada kebutuhan lain seperti top-up Ezlink, simcard, dan biaya tak terduga yang perlu disiapkan.

Thanks for your time to read my story!
07.36 No comments
Older Posts

Popular Posts

  • Sepotong Perjalanan Bahagia Bersama Air Asia
  • Personal Note 3 : Drama Ucapan Terimakasih di Skripsi
  • Review Toast Box Gandaria City
  • Intip Lokasi Syuting Crazy Rich Asians
  • Drawing in Quarantine

Tamu

Created with by ThemeXpose