Sepotong Perjalanan Bahagia Bersama Air Asia
![]() |
Bahagia Bersama Air Asia |
14 Oktober 2019 menjadi tanggal yang gue nantikan, pasalnya
gue melakukan perjalanan solo pertama gue selama empat hari tiga malam di
Singapura, meski bukan pertama kali gue menyambangi negara dengan sistem transportasi
yang oke ini, tapi ini pertama kali-nya gue melakukan perjalanan seorang diri,
bahkan segala persiapan gue lakukan sendiri sejak satu bulan sebelum
keberangkatan. Dalam mempersiapkan perjalanan khususnya ke luar negeri, tiket
pesawat menjadi hal krusial yang perlu dipikirkan, pilihan gue jatuh pada AirAsia, karena kebetulan Air Asia mengadakan promo 70%. Gue mendapatkan info
promo ini dari akun resmi Air Asia di Twitter, melalui akun resmi ini
gue rasa Air Asia sangat update, mulai dari tips dan trik sampai info
promo.
![]() |
Tampilan Aplikasi Air Asia |
Masih melekat di pikiran gue, sekitar jam satu siang di commuter line arah Bogor, gue mencari penerbangan ke Singapura, tentunya masih dalam masa promo, gue mencari tanggal penerbangan melalui aplikasi Air Asia, gue mendapatkan harga rendah untuk keberangkatan 14 Oktober 2019 dan kepulangan 17 Oktober 2019, tanpa pikir Panjang gue langsung memesan penerbangan pada tanggal tersebut. Proses pemesanan melalui aplikasi ini sangat ringkas, metode pembayaran juga beragam, kebetulan saat itu gue menggunakan Visa, gak perlu waktu lama bahkan gue belum melewati satu stasiun, tapi e-ticket sudah bertengger di e-mail gue hahaha satu hal Bahagia Bersama Air Asia yang gue rasakan saat itu adalah mendapatkan harga murah untuk keberangkatan dalam waktu dekat, karena biasanya harga tiket murah bisa didapat ketika memesan penerbangan empat sampai dua bulan sebelumnya.
Karena tiket penerbangan sudah di tangan, gue mempersiapkan
kebutuhan lain seperti hostel, dan simcard Singapura. Untuk perjalanan
ini gue mengeluarkan uang bertahap, gak langsung mengeluarkan uang sekaligus,
pertama gue beli tiket pesawat Air Asia, dilanjukan dengan memesan hostel, dan
simcard Singapura, tapi sekitar dua minggu sebelum berangkat gue
berpikir untuk buka jasa titip skincare dari Singapura, gue pun butuh
bagasi untuk nampung barang-barang titipan, akhirnya gue memesan bagasi Air Asia 20kg
untuk penerbangan pulang seharga Rp 204.000,-
Semakin dekat dengan keberangkatan gue ngerasa sangat
antusias, setiap malam gue menulis apa aja makanan yang harus gue coba di sana,
bakal kemana aja gue di sana, gue pun gak sabar untuk berkeliling pemukiman warga
lokal di sana, ternyata begini rasanya merencanakan perjalanan solo, bebas
ingin kemanapun dan mencoba apapun, bahkan gue sudah menyiapkan playlist untuk
menemani perjalanan solo pertama gue, rasanya sudah siap banget nih gue Bahagia Bersama Air Asia haha
Hari yang gue tunggu pun tiba, gue tiba di Terminal 2
Bandara Soekarno Hatta sekitar jam 4 pagi, gue download drama sambil
nunggu boarding gate dibuka, kalian mau tau rasanya? Gue benar-benar bahagia,
seperti yang gue bilang di awal tulisan, kunjungan ke Singapura ini bukan
pertama kalinya bagi gue, beberapa kali gue mengunjungi negeri singa ini, tapi
ini pertama kalinya gue sangat teramat antusias, karena gue akhirnya melakukan
perjalanan seorang diri.
Gue tiba di Singapura sekitar jam 9, penerbangan gue tepat
waktu, bahkan gak kerasa tiba-tiba sudah sampai, setibanya di Changi Airport
Singapore, gue segera menuju ke Changi Meet and Greet Booth di T4
untuk mengambil simcard yang sudah gue pesan satu minggu sebelum tiba di
Singapura, untuk mengaktivasi simcard sangat mudah, kalian cukup
berikan paspor ke petugas, dan mereka akan mengaktivasikan menggunakan kode
yang kita dapatkan saat melakukan booking di www.changirecommends.com, proses
aktivasi pun sangat cepat, tidak sampai 2 menit simcard kita sudah aktif
dengan kuota 100 GB. Booking simcard sebelum keberangkatan bisa menekan
biaya, karena kalau beli simcard di hari H, kita bakal merogoh kocek $12, tapi
kalau booking sebelum keberangkatan kita cukup menghemat dan cukup
mengeluarkan $9, lumayan kan?
![]() |
Suasana menuju Marina Bay |
![]() |
Salah satu kuil di Little India |
Karena gue tiba di Terminal 4, gue harus menuju ke Terminal
2 Changi untuk bisa menuju kota menggunakan MRT, cara dari T4 ke T2 adalah
menggunakan shuttle bus yang terdapat di Arrival Hall, bus ini
tiba setiap 10 menit. Sampai di T2 gue tidak keliling Changi atau ke Jewel, gue
langsung melipir ke kiri menuju eskalator turun, gue langsung ke stasiun MRT
karena gue gak sabar untuk segera berkeliling.
Mulai dari hari pertama hingga detik-detik gue menuju Changi
Airport untuk pulang ke Jakarta, gue gak pernah berhenti senyum, rasa-nya bener
bener sebahagia itu perjalanan solo pertama gue, gak sekali dua kali
juga gue melakukan hal memalukan, gak sekali dua kali juga gue duduk cukup lama
di halte untuk memperhatikan aktifitas orang-orang, rasanya perjalanan ini
merupakan me time terbaik yang gue lakukan, meskipun bisa dibilang kalau
gue nekat karena segalanya gue siapkan satu bulan, di mana dalam waktu
sesingkat itu resiko yang gue dapatkan adalah harga yang tinggi, mulai dari
penerbangan, hostel, dan waktu nabung untuk biaya hidup yang minim, tapi …..
gue melakukannya!
Selama empat hari gue berkeliling Singapura, Kawasan yang
sangat gue suka Tiong Bahru, ini kali kedua gue berkeliling Tiong Bahru, Kawasan
ini cukup tenang, ada toko-toko lucu, banyak juga warga lokal yang mengajak jalan
anjingnya, yang pulang ke rumah dengan bawa barang belanja-nya pun ada. Rasanya
seperti dibunuh waktu, tiba-tiba sudah tanggal 17 aja, yang artinya gue harus
pulang :’)
![]() |
Suasana di Tiong Bahru |
![]() |
Rumah di kawasan Tiong Bahru |
![]() |
Toko pernak-pernik di Tiong Bahru |
17 Oktober 2019 tepatnya jam sembilan pagi, gue check-out
dan kembali memanfaatkan waktu yang ada untuk berkeliling menggunakan bus,
daripada MRT gue lebih menikmati keliling kota menggunakan bus, dan memperhatikan
setiap sisi yang dilewati, rasanya ingin merekam setiap momen dan tempat di
pikiran gue, asik berkeliling gue kembali ke kawasan Tiong Bahru untuk ngerasain
lagi suasana tenang di Tiong Bahru, karena gue yakin akan sangat merindukan Kawasan
yang tenang ini. Usai menikmati kawasan ini gue bergegas menuju bandara Changi
tepatnya Terminal 4, gue menunggu pesawat Air Asia di G2 Terminal 4 Changi
Airport, bahkan menunggu pun terasa bahagia karena gue melakukan perjalanan
yang memang gue impikan, gue memang sejak lama ingin melakukan perjalanan
seorang diri, sambil menunggu, gue mengisi journal kesayangan gue, gue selalu
menulis hal berkesan di journal gue.
Di perjalanan pulang gue merasa lapar, dan memutuskan untuk
beli salah satu inflight meal Air Asia, nasi padang, karena kondisi perut yang memang
lapar, gue gak ekspetasi dengan menu-nya, gue berpikir mungkin akan sama aja
dengan frozen food yang dihangatkan, tapi begitu pesanan gue tiba,
rasanya enak, rendang-nya sangat empuk, bahkan pakai sendok plastik pun gue bisa
motong rendangnya gampang banget, begitulah perjalanan gue, ditutup dengan empuk-nya
rendang di menu inflight meal Air Asia.
Perjalanan ini merupakan perjalanan yang sangat berkesan
bagi gue, mulai dari persiapan, keberangkatan, hingga kepulangan. Semuanya juga
dipermudah dengan adanya aplikasi Air Asia, gue melakukan segalanya dalam
genggaman, benar-benar dipermudah, gue sudah melakukan perjalanan Bahagia BersamaAir Asia, kalian kapan Bahagia Bersama Air Asia?
Jangan sampai ketinggalan info seru dan promo dari Air Asia ya!
Twitter https://twitter.com/AirAsia_indo
2 comments